Jumat, 25 Mei 2018

Look at The World, So Many Joys and Wonders



Hari itu, 16 November 2017, malam Jumat. Hujan turun deras dan langit terlihat sendu. Namun, suasana di Aula Pusdikku TNI AD tetap manis dan bercahaya. Pasalnya, lagu-lagu John Rutter yang meneduhkan berkumandang di sana. 



John Rutter adalah salah satu komponis paling penting di Inggris. Beliau membuat musik untuk televisi, membentuk paduan suara profesional Cambridge Singers, bahkan dipercaya menata musik untuk Royal Wedding Pangeran William dan Kate.
Lagu-lagu yang ditulis Rutter penuh makna dan pujian untuk Sang Pencipta. “Look at The World”—karyanya yang diangkat sebagai judul konser malam itu—adalah salah satu komposisinya yang paling indah dan menyentuh.
“John Rutter ini mempunyai komposisi yang sangat unik. Dimana melodinya sangat singkat, tidak sulit dipelajari, tetapi menjadi sangat indah ketika John Rutter memainkan berbagai modulasi dan berbagai macam dinamika,” komentar Albert Harry, pelatih paduan suara Belcanto.
Malam itu, lima paduan suara luar biasa (Sonamusica Vocal Ensamble, Sonamusica Youth Choir, Belcanto, Paduan Suara Gita Palma, dan OMK Martinus) dan dua orkestra dari Gereja Santo Laurentius (Laurentius Symphony Orchestra dan Laurentius Symphony Orchestra Junior) berkolaborasi menampilkan karya-karya Rutter.
Konser dibuka dengan sajian menggemaskan dari adik-adik kecil Sonamusica Youth Choir dan Laurentius Symphony Orchestra (LSO) Junior. Mereka membawakan “All Things Bright and Beautiful” yang angelic dan “The Heavenly Aeroplane” yang playful.

Selanjutnya, bersama Ricky Harli Setiawan pada piano, “Mass of the Children” kembali dibawakan Sonamusica Youth Choir. Sonamusica Vocal Ensamble, Belcanto, dan OMK Martinus, mengawal adik-adik ini. Rangkaian komposisi tersebut cukup panjang. Dibutuhkan kesetiaan dan ketekunan untuk mendengarkan dengan saksama hingga lagu berakhir.
Diiringi Laurentius Symphony Orchestra (LSO), Ibu Tina Ibrahim, flutist yang juga jemaat aktif gereja Santo Laurentius, menjadi solis untuk “Prelude and Ostinato from Suite Antique”. “Prelude” yang syahdu membuka komposisi tersebut, kemudian diikuti oleh “Ostinato” yang lincah melompat-lompat seperti anak rusa.  
Lagu-lagu lain yang dibawakan adalah “All Bells in Paradise” (Sonamusica dan Breeze Wind Quintet), “The Keel Row” dan “A Gaelic Blessing” (OMK Martinus dan LSO), “The Peace of God” dan  “I Will Sing with The Spirit” (Belcanto, Gita Palma, dan LSO).
“Lagu terakhirnya bagus banget,” komentar Ibu Erna Wiriadisastra, umat Gereja Santo Laurentius yang juga hadir menyaksikan konser malam itu.
Lagu “Look at The World” menjadi penutup yang sangat manis. Seluruh kolaborator membaur menghaturkan lagu tersebut bersama-sama.
Paduan suara yang tersebar di samping kiri, kanan, tengah dan belakang aula, membuat nyanyian tersebut terasa hangat memeluk ruangan. Syair “Look at The World” yang penuh makna pun jelas terdengar di telinga.

Look at the world, so many joys and wonders
So many miracles along our way

            Segala peristiwa yang teruntai di sepanjang perjalanan hingga konser akhirnya terlaksana adalah “joys and wonders” dan “miracles along our way”. Setiap butir begitu berharga dan perlu dihayati dengan rasa syukur yang penuh. Karena itulah, dengan lantang dan sepenuh hati, seluruh paduan suara memanjatkan doa ini lewat nyanyian:

Praise to thee o lord for all creation
Give us thankful hearts that we may see
All the gifts we share and every blessing
All things come of thee  

        Semoga Tuhan hadir malam itu. Menyambut doa dan pujian yang dipersembahkan dengan senyum dan wajah penuh kasih yang bercahaya. 



Sundea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar